Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi Paling Gila Sekalipun? Ini Alasannya

Siapa sebetulnya pelaku 9/11? Apakah Bandar Internasional Denver markas pusat untuk New World Order? Apakah elit-elit reptil sedang mencoba memperbudak ras manusia? (Atau, adakah sesuatu yang lebih mengancam di balik rambut Donald Trump?) Jika Anda dengar siapapun melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda mungkin percaya mereka gila.

Mengapa Sebagian Orang Percaya Teori Konspirasi?

Peristiwa dunia nyata yang kerap menjadi subjek teori-teori konspirasi cenderung rumit dan tak jelas hakikatnya. Laporan awal mungkin mengandung kekeliruan, kontradiksi, dan keambiguan, dan mereka yang ingin menemukan bukti penutup-nutupan akan fokus pada inkonsistensi tersebut untuk menyokong klaim mereka.

Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi?

Orang-orang di kubu politik kiri dan kanan, contohnya, hampir sama rata mempercayai konspirasi, kendati masing-masing menemukan komplotan berbeda. Orang-orang liberal lebih mungkin untuk curiga bahwa sumber-sumber media dan partai-partai politik adalah pion kaum kapitalis kaya dan korporasi, sedangkan orang-orang konservatif cenderung percaya bahwa akademisi dan elit liberal mengendalikan institusi-institusi ini.

Psikologi di Balik Kepercayaan Kita Pada Teori Konspirasi

Tapi dalam budaya pop dan, hingga baru-baru ini, dalam riset psikologi, para teoris konspirasi telah dilukiskan sebagai sakit jiwa; para psikolog dan cendekiawan kadang mencap mereka sebagai “orang pinggiran gila”, subkultur yang menderita pola pikir delusional secara klinis. Stereotip dominan abad internet adalah stereotip pesolek kulit putih bermata liar sedang duduk di ruang bawah tanahnya.

Kontradiksi Konspirasi

Dengan adanya paradigma kabalistik ini, konspirasi-konspirasi bisa menjadi “penjelasan baku untuk peristiwa tertentu—sebuah pandangan keduniaan uniter tertutup di mana kepercayaan-kepercayaan bertemu dalam sebuah jaringan saling dukung yang dikenal sebagai sistem kepercayaan monologis”.

Studi Kaitkan Teoris Konspirasi AS dan Pengingkar Perubahan Iklim

“Ini mengindikasikan bahwa hambatan ideologis untuk menerima sains tidak muncul spontan dari orang-orang yang meninjau konsensus ilmiah melalui lensa pandangan keduniaan mereka. Alih-alih, hambatan ideologis untuk menerima sains juga bisa didorong oleh individu-individu dan organisasi-organisasi berpengaruh yang punya kepentingan pribadi dalam mengkomunikasikan bahwa sains keliru.”

Kenapa Penggemar Teori Konspirasi Tidak Percaya Pada Keamanan Vaksin

Perusahaan-perusahaan farmasi besar, yang mendapat laba dari menjual vaksin, adalah sasaran lazim para teoris konspirasi, kata Hornsey. “Bagi banyak teoris konspirasi, laba yang diperoleh merupakan tanda bahwa sistem rusak dan fakta sedang ditutupi oleh kepentingan pribadi.”

Apakah Kaum Konservatif Lebih Skeptis Terhadap Perubahan Iklim?

Apakah kecenderungan kaum konservatif untuk lebih skeptis terhadap perubahan iklim adalah fenomena global, ataukah itu khas Amerika? Kami menemukan, dalam kira-kira 75% dari negara-negara yang disurvei, kaum konservatif tidak menunjukkan skeptisisme lebih besar terhadap perubahan iklim dibanding orang-orang lain.