Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi Paling Gila Sekalipun? Ini Alasannya

Siapa sebetulnya pelaku 9/11? Apakah Bandar Internasional Denver markas pusat untuk New World Order? Apakah elit-elit reptil sedang mencoba memperbudak ras manusia? (Atau, adakah sesuatu yang lebih mengancam di balik rambut Donald Trump?) Jika Anda dengar siapapun melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda mungkin percaya mereka gila.

Mengapa Sebagian Orang Percaya Teori Konspirasi?

Peristiwa dunia nyata yang kerap menjadi subjek teori-teori konspirasi cenderung rumit dan tak jelas hakikatnya. Laporan awal mungkin mengandung kekeliruan, kontradiksi, dan keambiguan, dan mereka yang ingin menemukan bukti penutup-nutupan akan fokus pada inkonsistensi tersebut untuk menyokong klaim mereka.

Mengapa Orang-orang Percaya Teori Konspirasi?

Orang-orang di kubu politik kiri dan kanan, contohnya, hampir sama rata mempercayai konspirasi, kendati masing-masing menemukan komplotan berbeda. Orang-orang liberal lebih mungkin untuk curiga bahwa sumber-sumber media dan partai-partai politik adalah pion kaum kapitalis kaya dan korporasi, sedangkan orang-orang konservatif cenderung percaya bahwa akademisi dan elit liberal mengendalikan institusi-institusi ini.

Psikologi di Balik Kepercayaan Kita Pada Teori Konspirasi

Tapi dalam budaya pop dan, hingga baru-baru ini, dalam riset psikologi, para teoris konspirasi telah dilukiskan sebagai sakit jiwa; para psikolog dan cendekiawan kadang mencap mereka sebagai “orang pinggiran gila”, subkultur yang menderita pola pikir delusional secara klinis. Stereotip dominan abad internet adalah stereotip pesolek kulit putih bermata liar sedang duduk di ruang bawah tanahnya.

Kontradiksi Konspirasi

Dengan adanya paradigma kabalistik ini, konspirasi-konspirasi bisa menjadi “penjelasan baku untuk peristiwa tertentu—sebuah pandangan keduniaan uniter tertutup di mana kepercayaan-kepercayaan bertemu dalam sebuah jaringan saling dukung yang dikenal sebagai sistem kepercayaan monologis”.

Fosil Tengkorak Berumur 4.500 Tahun Picu Perdebatan Hindu-Muslim India: Apa Agama Asli India?

Britania mengutip teks-teks kuno Hindu yang mengindikasikan “Arya” mengalahkan “dasa”. Pandangan Britania adalah bahwa “dasa” merupakan bangsa Dravida atau penetap awal di India yang terdesak ke selatan oleh invasi Arya. Penduduk Lembah Indus mungkin adalah peradaban Dravida.