Ruangwaktu

Kita membangun ruangwaktu dengan menjepret ruang beberapa kali secara instan pada jenak waktu berturut-turut dan menumpuk hasil jepretan. Ini sangat mudah dibayangkan jika kita mulai dari ruang dua dimensi. Jepretan-jepretan yang diambil pada waktu-waktu berbeda kemudian ditumpuk untuk memberi kita ruangwaktu tiga dimensi.

Kerucut Cahaya dan Struktur Kausalitas

Dalam upaya membuat diagram ruangwaktu relativistik, salah satu fitur terpenting untuk ditangkap adalah struktur kausalitas ruangwaktu. Struktur ini memperinci peristiwa mana saja (yakni, titik ruang dan waktu mana saja) yang dapat dihubungkan oleh trayektori-trayektori yang lebih lambat daripada cahaya, peristiwa mana saja yang dapat dihubungkan oleh trayektori-trayektori yang berjalan pada kecepatan cahaya, dan peristiwa mana saja yang tak dapat dihubungkan oleh apapun yang berjalan pada atau di bawah kecepatan cahaya.

Menjelaskan CTMU

CTMU (Cognitive-Theoretic Model of the Universe) milik Christopher Langan adalah sebuah theory of everything, “teorinya para teori”, yang bersifat metafisik/filosofis. Itu menjelaskan sifat realitas, kemunculannya, ke mana ia menuju, dan apa tujuannya.

Relativitas Keserempakan – Pendaratan Bulan Dari Bulan

Salah satu kesimpulan paling fundamental yang dibuat Albert Einstein dari kecepatan terbatas cahaya dalam teori relativitas khususnya adalah relativitas keserempakan—karena cahaya makan waktu terbatas untuk melintasi jarak di ruang, kita tidak mungkin menetapkan keserempakan berdasarkan jam universal yang dibagipakai oleh semua pengamat.

Dasar-dasar Relativitas Khusus: Relativitas Keserempakan

Jika satu pengamat berpikir bahwa dua peristiwa berlangsung serempak, satu pengamat lain mungkin tidak berpikir demikian. Awalnya ini akan terdengar seperti salah satu dari sekian banyak efek baru yang dihadirkan relativitas. Namun, seiring kita gali lebih dalam, Anda akan lihat bahwa ini merupakan penyesuaian penting yang Einstein lakukan terhadap pemahaman kita akan ruang dan waktu dalam relativitas khusus. Sekali Anda memahaminya, segala hal lain jadi masuk akal. (Dan sebelum Anda memahaminya, tak ada yang masuk akal!)

Permata di Jantung Fisika Quantum

Pengungkapan bahwa interaksi partikel, peristiwa terdasar di alam, adalah konsekuensi dari geometri betul-betul memajukan upaya puluhan tahun untuk merumuskan ulang teori medan quantum, kumpulan hukum yang mendeskripsikan partikel-partikel unsur dan interaksi mereka. Interaksi yang tadinya dikalkulasi dengan rumus-rumus matematika sepanjang ribuan suku kini dapat dideskripsikan dengan mengkomputasi volume “amplituhedron” mirip permata, yang menghasilkan ekspresi satu suku sepadan.

Apa Itu Ruang?

Pada 1915, persamaan medan gravitasi Albert Einstein merevolusi pemahaman kita akan ruang, waktu, dan gravitasi. Lebih dikenal sebagai relativitas umum, teori Eisntein mendefinisikan gravitasi sebagai lengkungan di geometri ruang-waktu, menjungkirbalikkan teori klasik Issac Newton dan secara tepat memprediksi eksistensi black hole dan kemampuan gravitasi menekuk cahaya. Tapi seabad kemudian, sifat fundamental ruang-waktu masih diselubungi misteri. Dari mana strukturnya berasal? Seperti apa ruang-waktu dan gravitasi di alam quantum subatom?

Bagaimana Pasangan Quantum Menjahit Ruang-Waktu

Tensor muncul di seluruh fisika—mereka adalah objek matematis yang bisa mewakili banyak bilangan pada waktu bersamaan. Contoh, vektor kecepatan merupakan tensor sederhana: ia menangkap harga untuk kecepatan dan arah gerak. Tensor-tensor lebih rumit, tertaut menjadi jejaring, dapat dipakai untuk menyederhanakan kalkulasi sistem kompleks yang terbuat dari banyak bagian berlainan yang berinteraksi—termasuk interaksi rumit banyak partikel subatom yang menyusun materi.